Minggu, 23 September 2018

Tugas Wawancara

Tugas Paradigma Ilmu dalam Metodologi Studi Islam
Nama                      : Nurin Majidah
NIM                        : 175221003
Makul                     : Metodologi Studi Islam
Dosen Pengampu   : Pak M. Endy Saputro, M.A.

     Disini saya akan membahas sedikit tentang paradigma ilmu atau bisa dikatakan mengetahui lebih jauh dan jelas apa yang dimaksud dengan paradigma ilmu. Tugas dari Pak Endy sendiri menyuruh mahasiswa 3A untuk terjun langsung ke lapangan yang bertujuan untuk memberi pengetahuan secara langsung tentang perbedaan antara FEB di universitas lain dengan yang di IAIN Surakarta.
  Hasil dari wawancara saya dan teman saya saat membandingkan Akuntansi Konversi dengan akuntansi di Universitas lain adalah, yang pertama yaitu membahas tentang keterkaitannya Islam dalam Akuntansi Syariah, semua yang berhubungan dengan islam tidak harus membahas tentang ibadah saja, tetapi juga terkait dengan ekonomi secara islami itu yang bagaimana, termasuk transaksinya, lah disini akan dibahas secara jelas, kita sebagai seorang muslim juga harus menerapkan transaksi ekonomi sesuai dengan syariat islam, seperti Fiqh Muamalah dan lain sebagainya. Ketika kita menerapkan transaksi ekonomi yang tidak sesuai dengan syariat, maka akan sangat berbahaya. Kenapa disini saya berkata sangat berbahaya, karena kita menerapkannya itu tidak sesuai dengan syariat islam dan bahkan kadang ada yang melanggar syariat islam seperti transaksi yang sering kita kenal, yaitu maysir, ghoror dan maghrib. Pada dasarnya akuntansi kalau dilihat dari siklusnya, akuntansi konvensional dan akuntansi syariah itu sama tapi persamaan akuntansinya yang berbeda. Contohnya seperti dokumen, pencatatan dan laporan itu memang sama secara teknis, tapi yang membedakan adalah di akuntansi syariah terdapat tambahan dana syirkah kontemporer dan syirkah. Sebenarnya jika dibandingkan dengan fakultas ekonomi di Universitas Boyolali yang saya datangi bersama tim adalah disana memang tidak ada embel-embel syariah karena universitasnya tidak universitas islam, akreditasinya juga sama B, visi misinya juga hampir sama, perbedaan mendasar akuntansi konvensional dengan akuntansi syariah hampir sama, hanya saja jika penerapannya berbeda contohnya jika dalam transaksi itu terpaksa menggunakan ghoror, jadi secara tak sadar diperbolehkan dalam transaksi akuntansi syariah. Jika bank syariah dengan bank konvensional kerjasama terpaksa juga bank syariah menerima bunga, lah bunga itu  tidak boleh dimasukkan di pendapatan bank syariah tapi dimasukkan di laporan sumber dan perkembangan pendanaan kebajikan, tapi tidak diperbolehkan dicatat dalam jurnal yang berbeda dengan akuntansi konvensional. Perbedaan lain antara akuntansi konvensional dengan akuntansi syariah adalah di bank konvensional ada wesel dan bunga, kalau di bank syariah tidak ada pencatatan seperti bunga dan lainnya. Yang masuk ke dana syirkah temporer adalah dana-dana dari masyarakat yang berbentuk tabungan dan deposito yang khusus simpanan dalam bentuk atau akad mudhorobah, jadi seperti akad mudhorobah. Sedangkan yang masuk kewajiban adalah tabungan dan biro kewajiban, jadi yang digunakan adalah akad kewajiban. Jika menitipkan dana harus wajib dikembalikan 100% sesuai dengan asal penitipannya kalau itu dana kerjasama investasi. Tapi berbeda dengan bank konvensional, tidak wajib mengembalikan dana sepenuhnya. Disana sendiri pengajarannya berbeda dengan IAIN Surakarta, karena disana mahasiswanya rata-rata mayoritas sudah menikah, secara tidak langsung disana mahasiswa itu hampir mirip seperto raja. Karena pengajaran di Universitas Boyolali lebih banyak jam malam, disana juga karena faktor mahasiswanya sudah bekerja di BUMN, pegawai bank, atau anak pejabat. Jadi disana mahasiswanya lebih mengejar gelar.
     Definisi akuntansi syariah dan akuntansi konvensional, akuntansi syariah menurut dosen IAIN Surakarta menjelaskan bahwa akuntansi syariah itu adalah serangkaian proses, yaitu proses dari pemasaran, penggolongan hingga laporan penyajian keuangan. Sedangkan pendapat dari dosen universitas boyolali adalah akuntansi itu suatu proses historis penyajian keuangan dan akuntansi itu adalah suatu seni karena di akuntansi ada akuntansi manajemen, biasanya seorang manajer itu harus punya seni untuk menawarkan suatu barang, semisal tanah dan lain sebagainya. Tujuan dari akuntansi syariah sendiri adalah untuk menyampaikan laporan keuangan, ditambah lagi dengan embel-embel syariah berarti itu harus sesuai dengan hukum syariah, kerangkanya juga berbeda ada kddplk itu yang akuntansi konvensional seperti yang di universitas boyolali, sedangkan akuntansi syariah adalah kddplks. Perbandingan yang mendasar antara akuntansi syariah dengan akuntansi konvensional adalah jika dibandingkan secara keseluruhan adalah akuntansi syariah lebih unggul, karena akuntansi syariah juga belajar akuntansi konvensional tapi juga ada syariahnya sedangkan akuntansi konvensional tidak mungkin paham akuntansi syariah karena tidak ada embel-embel islamnya, bisa dikatakan akuntansi syariah lebin unggul karena paham keduanya. Kenapa akuntansi syariah mempelajari akuntansi konvensional, karena itu dasar dari akuntansi itu sendiri.
     Yang terakhir ialah, akuntansi sebagai konsep disiplin ilmu,  maksudnya adalah akuntansi sudah jelas orangnya harus urut dalam mengelola keuangan yang ada, deadline pos keuangan hari ini ya harus diselesaikan waktu itu juga sesuai dengan jam pengumpulan atau deadlinenya itu. Jadi perbedaan mendasar antara akuntansi syariah dengan akuntansi konvensional adalah akuntansi syariah tidak ada bunga tetapi ada bagi hasil. Di akuntansi syariah ada yang dinamakan dana syirkah kontemporer dan syirkah. Penitipan di bank syaraih harus dikembalikan ke pemodalnya atau orang yang menitipkan uang di bank. Berbeda dengan bank konvensional, uangnya tidak wajib dikembalikan utuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar